diposting oleh : Kyai ANU |
Sadar atau tidak, tahu atau tidak dan percaya atau tidak, Revolusi Mental ini "meniru" cara apa yang telah dilakukan Rasulullah Nabi Muhammad SAW pada jaman jahiliyah dahulu di negeri Arab.
Tentu kita masih ingat bagaimana keadaan bangsa Arab sebelum kedatangan Nabi Muhammad SAW, kondisi kehidupan bangsa Arab dikenal dengan sebutan zaman jahiliyah. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan bangsa Arab yang berperilaku buruk dan berakhlak tercela. Mereka suka mencuri, minum khamr, berzina, merampok, bertengkar, berperang dan bahkan terbiasa membunuh bayi-bayi perempuan yang baru dilahirkan.
Kemudian Allah SWT mengutus seorang Rasul akhir zaman (Nabi Muhammad SAW) untuk memperbaiki atau menyempurnakan akhlak manusia. Nabi Muhammad SAW bersabda:
”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik”. (HR: Bukhari dalam shahih Bukhari kitab adab, Baihaqi dalam kitab syu’bil Iman dan Hakim).
Beliau lah yang merubah moral atau akhlak bangsa Arab yang tidak beradab menjadi lebih beradab. Kemudian muncul pertanyaan dalam diri ini. Lebih penting mana, mengajarkan ilmu dahulu baru mengajarkan adab? atau mengajarkan adab dahulu baru ilmu?
Jawabannya adalah Nabi Muhammad SAW jaman dahulu mengajarkan adab dahulu baru setelah itu ilmu. Karena apabila mengajarkan ilmu dahulu baru mengajarkan adab, jadinya ya seperti jaman kita sekarang. Tidak sedikit orang pinter (baik ilmu atau agamanya) tetapi menjadi keblinger.
Menurut wikipedia, Etika Islam atau "Adab dan Akhlak Islamiyah" adalah etika dan moral yang dianjurkan di dalam ajaran Islam yang tercantum di dalam Al-Quran dan Sunnah, dengan mengikuti contoh dari teladan Nabi Muhammad S.A.W yang di dalam akidah Islamiyah dinyatakan sebagai manusia yang paling sempurna akhlaknya.
Mengapa Revolusi Mental ini sangat penting? Ternyata Mental/Akhlak ini mempunyai kedudukan tertinggi. Dikutip dari wikipedia: Dari As-Sunnah, yaitu hadits-hadits Nabi Muhammad S.A.W:
- "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia"
- "Sesungguhnya orang yang terbaik dari kalian adalah orang yang terbaik akhlakny"
- "Kaum Mukminin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya (di antara mereka)"
- "Pergaulilah manusia dengan akhlak yang mulia"
- "Tidak ada sesuatu yang lebih berat timbangannya (di Hari Kiamat) dibanding Akhlak mulia"
- "Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan yang paling dekat tempatnya denganku pada hari kiamat adalah yang paling mulia akhlaknya"
- Dari Nawwas bin Sim’an al-Anshari, katanya: “Saya bertanya kepada Rasulullah S.A.W tentang kebaikan dan tentang dosa. Beliau menjawab, “Kebaikan adalah akhlak yang mulia, dan dosa adalah sesuatu yang bergejolak dalam dadamu dan engkau merasa tidak senang apabila orang lain mengetahuinya”
Dan masih banyak dalil-dalil lain yang menunjukkan tingginya kedudukan Akhlak dan Adab yang baik di dalam ajaran Islam.
Dan berikut beberapa contoh adab dan akhlak yang mulia dalam bermasyarakat:
1. Cintailah saudaramu sebagaimana mencintai diri sendiri –
“Tidak beriman seseorang di antara kalian sampai ia
mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” (HR. Bukhari dan
Muslim).
2. Muliakan tamu dan tetanggamu –
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari
akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya. Barang siapa yang beriman
kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya” (HR. Bukhari
dan Muslim)
3. Berbuat baiklah kepada temanmu –
“Sebaik-baik teman di sisi Allah Ta’ala adalah yang
paling berbuat baik kepada temannya” (HR. Tirmidzi, shahih)
4. Tolonglah saudaramu yang kesulitan –
“Barang siapa yang membantu seorang muslim dan
menghilangkan kesulitan yang ada pada dirinya dari kesuliatan-kesulitan dunia,
maka Allah akan hilangkan baginya kesuliatan dari kesulitan-kesulitan di hari
kiamat kelak” (HR. Muslim)
5. Balaslah kejelekan orang lain dengan kebaikan –
“Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada
orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah” (QS. Asy Syura : 40)
6. Berterimakasihlah atas kebaikan orang lain –
“Tidaklah
bersyukur kepada Allah seseorang yang tidak berterima kasih kepada manusia”
(HR. Bukharidalam Al Adabul Mufrad)
7. Tebarkanlah salam –
Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang jika
kalian kerjakan niscaya kalian akan saling mencintai? Tebarkanlah salam di
antara kalian” (HR. Tirmidzi, shahih)
8. Hormati yang tua, sayangi yang muda –
“Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak
menghormati yang lebih tua, dan tidak menyayangi yang lebih muda…” (HR. Ahmad,
hasan)
9. Menjaga tangan dan lisan –
“Seorang muslim yang baik adalah yang
membuat kaum muslimin yang lain selamat dari gangguan lisan dan tangannya” (HR.
Bukhari)
Jelas adanya bahwa visi Revolusi Mental ini harus kita apresiasi karena dalam Islam Mental/Adab/Moral/Akhlak suatu elemen paling penting dalam suatu individu. Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar