Arsip Blog

Selasa, 13 Maret 2018

Keluargaku, Surgaku ...

Islam adalah agama yang mengatur segala sisi kehidupan dan senantiasa menganjurkan umatnya untuk menjalin hubungan baik dengan sesama manusia (baca fungsi agama dalam kehidupan). Dalam kehidupan seorang manusia tidaklah hidup sendiri dan tentunya ia memiliki keluarga meskipun tidak utuh. Seperti yang kita ketahui keluarga adalah lembaga terkecil dalam masyarakat dimana seseorang tumbuh dan mendapatkan pendidikan dari orangtuanya agar bisa menjalankan kehidupannya bermasyarakat.

Sebuah keluarga terdiri dari suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya yang masih terikat hubungan darah atau nasab serta hubungan pernikahan (baca arti nasab dalam islam). Islam sendiri memiliki kriteria tertentu untuk membangun dan menjalankan fungsi suatu keluarga. Lalu bagaimana sebenarnya keluarga dalam islam dan apa yang menjadi landasan keluarga dalam islam tersebut?

Arti Keluarga Dalam Islam

Dalam islam, keluarga memiliki sebuah arti penting dimana keluarga merupakan bagian dari masyarakat islam dan dalam keluargalah seseorang belajar mengenal islam sejak kecil. 

Dibangun dengan pondasi pernikahan syar’i. 

Keluarga dalam islam merupakan rumah tangga yang dibangun dari suatu pernikahan antara seorang pria dan wanita yang dilaksanakan sesuai syariat agama islam yang memenuhi syarat pernikahan dan rukun nikah yang ada. Pernikahan juga awal membangun rumah tangga islam dan keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah. Adapun hal ini disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini


وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ


“Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya, ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu, benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (Qs.Ar-Ruum : 21)

Keharmonisan dalam rumah tangga

Memiliki keluarga yang harmonis dan sesuai dengan ajaran agama islam adalah dambaan setiap muslim dan untuk mewujudkannya ada beberapa cara menjaga keharmonisan dalam rumah tangga tersebut. Keluarga sakinah, mawaddah warahmah yang berarti keluarga yang penuh kasih sayang, cinta dan ketentraman dibangun diatas nilai-nilai islam dan berawal dari pernikahan yang hanya mengharap ridha Allah SWT. Dalam Alqur’an Allah SWt berfirman :


وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً


“Dan orang orang yang berkata : “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS Alfurqan : 74)

Peran Keluarga Dalam Islam

Sebuah keluarga memegang peranan penting dalam kehidupan karena setiap manusia atau muslim tentunya berangkat dari sebuah keluarga. Jadi bisa disimpulkan bahwa keluarga adalah tempat dimana pondasi nilai-nilai agama diajarkan oleh kedua orangtua dan anggota keluarga lainnya kepada seorang anak. Adapun peran keluarga dalam islam antara lain

Menanamkan ajaran islam

Meskipun tidak semua muslim mendapatkan keislamannya dari keluarga yang melahirkannya, tetap saja keluarga adalah tempat pertama dimana seorang anak belajar tentang agama islam. Dalam sebuah keluarga, suami istri yang menikah akan menjalankan dan membangun rumah tangga dengan ajaran agama islam dan hal tersebut juga akan diajarkan pada anak-anaknya.

Dari sebuah keluarga, seorang anak akan melihat bagaimana orangtuanya shalat, berpuasa, membaca alqur’an dan lain sebagainya. Sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah akan senantiasa menanamkan iman dan membentuk anak-anaknya menjadi pribadi dengan akhlak dan budi pekerti yang baik terutama saat bergaul dalam masyarakat (baca cara meningkatkan akhlak terpuji dan pergaulan dalam islam). Sebagaimana disebutkan dalam dalil berikut ini :


وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمً

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Qs Al isra : 23)

Memberikan rasa tenang

Keluarga adalah orang terdekat bagi setiap manusia dan tempat mencurahkan segala isi hati maupun masalah. Keluarga juga merupakan tempat berkeluh kesah bagi setiap anggotanya karena hanya keluargalah yang ada dan senantiasa memberikan perhatian kepada setiap orang meskipun keadaan keluarga setiap orang berbeda-beda. Dalam Alqur’an sendiri disebutkan bahwa keluarga yang sakinah adalah keluarga yang dipenuhi dengan ketentraman dan ketenangan hati.

Menjaga dari siksa api neraka

Telah disebutkan sebelumnya bahwa keluarga adalah tempat dimana nilai-nilai islam dan ajaran agama diajarkan untuk pertama kali dan dalam keluarga juga, orangtua serta anak-anaknya akan menjaga satu sama lain dari perbuatan maksiat dan saling mengingatkan. (baca cara mendidik anak dalam islam) Seperti yang disebutkan dalam QS At Tahrim ayat 6 bahwa seorang muslim harus menjaga dirinya dan keluarganya dari perbuatan dosa dan siksa api neraka.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ


Hai orang-orang beriman ! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari (kemungkinan siksaan) api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya adalah para malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan ( QS Altahrim : 6).

Menjaga kemuliaan dan wibawa manusia

Menjaga nama baik keluarga adalah tugas setiap manusia karena saat manusia berbuat kesalahan maka hal tersebut juga tidak hanya ditimpakan pada dirinya melainkan juga kepada keluarganya. Memiliki sebuah keluarga membuat seseorang bertanggung jawab tidak hanya pada dirinya tetapi juga kepada keluarganya.

Seorang pria maupun wanita bisa menjaga kehormatannya jika mereka menikah dan membangun sebuah keluarga sehingga pernikahan tersebut bisa membantu seseorang memenuhi kebutuhannya tanpa harus terperosok dalam maksiat seperti halnya perbuatan zina (baca cara bertaubat dari zina dan hukum zina tangan) Seperti yang disebutkan dalam Surat Albaqarah ayat 187 dikatakan bahwa suami istri adalah pakaian satu sama lain dan hal tersebut artinya suami istri menjaga kehormatan keduanya satu sama lain.

Melanjutkan keturunan dan memperoleh keberkahan

Salah satu tujuan pernikahan dan membentuk keluarga adalah untuk memiliki keturunan yang baik dan saleh. Memiliki anak yang saleh dan shalehah adalah karunia dan berkah Allah SWT kepada setiap orangtua. Membangun sebuah rumah tangga dan keluarga pada dasarnya adalah jalan menuju keberkahan karena didalam keluarga ada orangtua dan ridha Allah SWT adalah juga merupakan ridha orangtua. (baca Keutamaan berbakti kepada orangtua)

Demikianlah arti keluarga dalam islam dan peran keluarga dalam mewujudkan agama islam itu sendiri. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar