Arsip Blog

Jumat, 16 Maret 2018

Mewujudkan Muslim Berakhlak Mulia Melalui Pendidikan Karakter Sejak Dini (2)

Bagaimana Mendidik Anak Dengan Baik?



Berhasil mendidik anak dengan baik adalah impian semua orang tua. Hal terpenting dalam mendidik anak adalah memberikan dan menjadi teladan yang baik bagi mereka. Karena pada dasarnya, manusia melakukan sesuatu berdasarkan contoh dari orang lain dan lingkungannya. Sebuah kutipan dari Robert Fulghum, “Jangan mengkhawatirkan bahwa anak-anak tidak mendengarkan Anda. Khawatirkanlah bahwa mereka selalu mengamati Anda.”Ketika mendakwahkan tentang agama Islam kepada bangsa Quraisy, Rasulullah saw tidak sekedar berbicara atau menjelaskan teori-teori belaka. Namun, beliau juga mencontohkan melalui perbuatan, perkataan, dan perilaku beliau dalam kehidupannya sehari-hari.

Hal ini menunjukkan bahwa memang, untuk membentuk akhlak dan karakter seseorang adalah dengan mencontohkan kepadanya hal-hal baik yang dapat ditirunya dan pada akhirnya akan menjadi kebiasaannya, dan membentuk pribadinya yang berakhlak mulia.
Al-Qur’an dan as-Sunnah telah menjelaskan beragam tuntunan dan cara yang dapat ditempuh para orang tua untuk membentuk akhlak dan karakter anak. Berikut ini adalah beberapa tuntunan dalam rangka pendidikan karakter untuk anak.

1. Menanamkan Pemahaman tentang Islam yang Benar Sejak Dini dan Memberikan Pendidikan yang Seimbang (antara keilmuan, rohani dan jasmaninya).

Pemahaman tentang agama merupakan hal mendasar yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Bagi seorang muslim, maka sudah menjadi keharusan baginya untuk mengenal dan memahami agama Islam dengan baik. Hal pertama yang harus ditanamkan adalah tauhid dan akidah. Perlu diingat, bahwa anak kecil memiliki pola pikir yang berbeda dengan orang dewasa. Sehingga dalam memberikan pemahaman pun orang tua harus memiliki trik yang tepat yang sesuai dengan jangkauan pemahaman si anak agar ia bisa memahami dengan benar. Selain itu, ajaran-ajaran Islam lainnya harus diajarkan kepada anak secara bertahap. Seperti cara shalat, berwudhu, mengaji, menceritakan kisah-kisah para Nabi dan Rasul serta para sahabat, dan melatih anak untuk menghafal beberapa doa pendek seperti doa hendak makan, hendak tidur, dan sebagainya.

Memberikan pendidikan yang seimbang juga penting bagi tumbuh-kembang anak. Jangan sampai anak tumbuh menjadi seorang yang cerdas dan berprestasi, namun tidak dibarengi dengan pemahaman akan agama. Seimbangkanlah pendidikan pada anak agar ketika tumbuh dewasa mampu menjadi seorang yang cerdas, berprestasi dan juga paham agamanya dengan baik. Sehingga akan terwujudlah seorang muslim yang berkarakter cerdas dan berakhlak mulia. Fisiknya pun harus terlatih sejak dini, sebab jiwa dan mental yang kokoh akan mampu berhadapan dan bertahan dengan keadaan sesulit apapun. Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah swt dan rasul-Nya daripada mukmin yang lemah. Meskipun, pada keduanya terdapat kebaikan.

2. Mencontohkan dan Membiasakan Anak untuk Berperilaku yang Baik

Orang tua merupakan teladan terdekat bagi anak. Orang tua hendaknya mengikuti teladan terbaik yaitu Nabi Muhammad saw. Banyak hal baik yang bisa dicontohkan kepada anak. Seperti memberikan sedekah kepada fakir miskin, suka menolong, pemberani, sabar, dan rendah hati, menghormati orang lain dengan berkata-kata dan bersikap yang sopan.
Demikian pula halnya dengan membiasakannya shalat, berdoa jika hendak melakukan sesuatu, menjaga kebersihan, mengucapkan dan membalas salam, meminta maaf dan berterima kasih, dan beragam akhlak mulia lainnya. Untuk anak perempuan, biasakanlah untuk memakai pakaian yang syar’i dan menutup auratnya sejak kecil, agar ketika dewasa nanti ia akan lebih mudah untuk menggunakan hijab yang syar’i.

3. Menumbuhkan Pemahaman Positif kepada Anak tentang Dirinya

Pemahaman positif pada anak sejak usianya masih dini dapat ditumbuhkan dengan cara memberikan kepercayaan kepada anak untuk mengambil keputusan terkait dirinya sendiri. Biarkan ia belajar bertanggungjawab atas apa yang dipilih untuk dilakukannya. Jangan mencela pendapatnya karena akan membuatnya merasa tidak dihargai. Selain itu, kenalilah potensi dan bakat yang dimiliki anak sehingga orang tua bisa membantu mengarahkan anak untuk mengembangkan potensinya, tanpa menekannya baik secara langsung atau secara halus, dan seterusnya.
Berikan ia motivasi, biarkan anak bereksplorasi  dan berikanlah keleluasaan baginya untuk mengembangkan sayap-sayap mungilnya sehingga membuatnya terbang hingga berhasil mencapai langit yang ia impikan, dengan tetap mengawasi dan memberikan pemahaman-pemahaman yang baik baginya.

Biasakan juga anak untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya agar ia memiliki kemampuan bersosial yang baik. Tetap awasi lingkungan tempat anak bermain; dengan siapa saja ia bergaul, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya. Ciptakanlah lingkungan yang baik dan sehat untuk anak yang akan menumbuhkan karakter sehat dan baik baginya.

4. Membangun Komunikasi yang Baik dengan Anak

Membangun komunikasi yang baik dengan anak adalah adanya keterbukaan antara keduanya. Hal ini mencerminkan adanya rasa saling percaya satu sama lain yang akan membantu dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing pihak, khususnya anak. Tumbuhkanlah rasa nyaman di hati mereka ketika sedang bercerita. Berikanlah respon yang positif yang tidak berkesan menggurui atau memerintah, namun lebih kepada perasaan bahwa orang tua sangat memahami mereka.
Berikanlah perhatian yang cukup dan juga sentuhan sebagai bentuk rasa sayang orang tua kepada anak. Rasulullah saw mengajarkan kepada para orang tua mengasihi anak-anak. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah Ra, “Pada suatu hari Rasulullah saw mencium al-Hasan atau alHusein bin Ali Ra. Ketika itu, Agra’ bin Habis at-Tamimiy sedang berada di rumah baginda. Berkata Agra’, “Ya Rasulullah! Aku mempunyai sepuluh orang anak, tetapi aku belum pernah mencium seorang pun dari mereka.” Rasulullah melihat kepada Agra’ kemudian berkata, “Siapa yang tidak mengasihi tidak akan dikasihi.” (HR. Bukhari dan Muslim).

KESIMPULAN

Mewujudkan seorang mukmin yang berakhlak mulia, berkarakter, berkualitas, serta mampu menjadi khalifah dan ‘abid di muka bumi ini bukanlah hal yang patut untuk disepelekan. Melainkan harus diperhatikan bagi setiap orang tua yang ingin agar anak didiknya bisa tumbuh dan menjadi manusia yang baik. Tidak hanya di hadapan manusia namun juga di hadapan Allah swt.

Mewujudkannya bukanlah hal yang sulit, namun bukan juga hal yang mudah. Hal itu menjadi tanggung jawab bersama bagi kedua orang tuanya. Pembiasaan yang baik sejak usia dini serta pendidikan agama yang baik, dapat membantu mewujudkan seorang muslim berakhlak mulia, berkarakter, berkualitas, serta mampu menjadikan dirinya bermanfaat bagi dirinya, sesamanya, lingkungan, bangsa, dan agamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar