Kuncine Lawang
Suargo
Kuncine lawang
suargo Laailaahaillallaah….
Ora ono lafad liyo
Laailaahaillallaah….
Laailaahaillallaah
Muhammadurrasuulullaah
Kuncine lawang
suargo ora ono lafad liyo
Laailaahaillallaah
Muhammadurrasuulullaah
Gusti Allah kulo
nyekseni mboten wonten Pengeran malih
Kejawi Panjenengan
Laailaahaillallaah….
Ajine manungso urip
soko ayang-ayang e dewe
Atine kang
manunggal nyembah Allah kang tunggal
Cecekelan liyane
Allah ojo siro nekatake
Setuhune amal niku
dados manjing ing neroko
Ajine manungso urip
soko ayang-ayang e dewe
Atine kang
manunggal nyembah Allah kang tunggal
Kuncine lawang
suargo ora ono lafad liyo
Laailaahaillallaah
Muhammadurrasuulullaah
Topo ning roso kito
nyegah ing panulongso
Tapa ning cahyo kito
paningal ati iro
Topo ning gesang
kito wirid dzikir ning Allah
Tapa ning ati kito
maos lafad hu Allah
DZIKIR adalah penentram jiwa, sumber
kebaikan, mengundang pahala yang besar, pengusir setan, menghidupkan hati,
penolak siksa Allah, ibadah paling mudah, dan tanaman surga.
Dzikir (meningat Allah SWT) adalah amalan terbaik yang mendekatkan diri seorang Muslim kepada Allah SWT. Dengan dzikir, ia selalu mengingat perintah dan larangan-Nya, juga mengingat yang disukai dan dibenci-Nya, sehingga ia pun senantiasa berlaku kebakan dan menjauhi kemaksiatan.
“Inginkah kalian aku beritahu amalan kalian yang terbain dan tersuci serta tertinggi pada derajat kalian, ia lebih baik dari berinfak emas dan perak dan lebih baik dari kalian menjumpai musuh lalu kalian memenggal kepalanya dan mereka memenggal kepala kalian?” Mereka menjawab:’ ya’, lalu Rasululloh menjawab: “Dzikrullah”“. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Dzikir (meningat Allah SWT) adalah amalan terbaik yang mendekatkan diri seorang Muslim kepada Allah SWT. Dengan dzikir, ia selalu mengingat perintah dan larangan-Nya, juga mengingat yang disukai dan dibenci-Nya, sehingga ia pun senantiasa berlaku kebakan dan menjauhi kemaksiatan.
“Inginkah kalian aku beritahu amalan kalian yang terbain dan tersuci serta tertinggi pada derajat kalian, ia lebih baik dari berinfak emas dan perak dan lebih baik dari kalian menjumpai musuh lalu kalian memenggal kepalanya dan mereka memenggal kepala kalian?” Mereka menjawab:’ ya’, lalu Rasululloh menjawab: “Dzikrullah”“. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
KEUTAMAAN DZIKIR
Berikut ini beberapa keutamaan dan faidah dzikir:
1. Penentram jiwa.
“(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat
Allah.Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
(QS. Arra’du :28)
2. Pahala yang besar.
2. Pahala yang besar.
“...Laki-laki
dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, maka Allah telah menyediakan
untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Ahzaab. :35)
3. Pengusir setan.
3. Pengusir setan.
“Dan
Aku (Yahya bin Zakariya) memerintahkan kalian untuk banyak berdzikir kepada
Allah. Permisalannya itu seperti seseorang yang dikejar-kejar musuh lalu ia
mendatangi benteng yang kokoh dan berlindung di dalamnya. Demikianlah seorang
hamba tidak dapat melindungi dirinya dari syeitan kecuali dengan dzikir kepada
Allah.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
4. Menghidupkan hati.
“Dzikir
bagi hati seperti air bagi ikan, lalu bagaimana keadaan ikan jika kehilangan
air?’ (Ibnu Taimiyah).
5. Penolak siksa Allah.
5. Penolak siksa Allah.
“Tidaklah
seorang manusia mengamalkan satu amalan yang lebih menyelamatkan dirinya dari
adzab Allah dari dzikrullah.” (HR Ahmad).
6.
Ibadah paling mudah.
“Dzikir
adalah ibadah yang paling mudah namun paling agung dan utama, karena gerakan
lisan adalah gerakan anggota tubuh yang paling ringan dan mudah...” (Ibnul Qayim).
7. Tanaman surga.
7. Tanaman surga.
“Aku
berjumpa dengan Ibrohim pada malam isra’ dan mi’roj, lalu ia berkata: “Wahai
Muhammad, sampaikan salamku kepada umatmu dan beritahulah mereka bahwa syurga
memiliki tanah yang terbaik dan air yang paling menyejukkan. Syurga itu dataran
kosong (Qai’aan) dan tumbuhannya adalah (dzikir) Subhanallahi Wala ilaha
illa Allah wallahu Akbar.” (HR. Tirmidzi).
Dzikir adalah amalan hati, amaliyah qolbiyah. Orang yang lisannya mengucapkan lafadz dzikir, seperti takbir, tahlil, tahmid, dan kalimah thayibah lainnya, belum bentu hatinya berdzikir. Sering antara lisan dan hati "tidak sejalan".
Maka, utamakan dzikir dalam hati, menghadirkan Allah dalam diri, bukan "teriak-teriak" dengan Asma Allah, namun hatinya entah ke mana.
Dzikir terbaik adalah dengan suara lembut, dalam hati, tidak keras-keras.
“Dan sebutlah (nama) Rabbmu dalam hatimu, dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf:205).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar