Ujian adalah sebuah kata yang terkadang bagi sebagian kita sangat menakutkan. Padahal ujian akan diberikan kepada semua hamba yang baik dan beriman maupun yang tidak. Allah ingin mengetahui siapakah hamba-hambaNya yang sungguh beriman kepadaNya. Melalui ujian ini Allah akan memilih hambanya yang benar-benar bertaqwa.
Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan
: Kami telah beriman, “sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami
telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui
orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang
dusta”. QS Al Ankabut 29 : 2 – 3
“Janganlah kau bersikap lemah, dan janganlah pula kamu
bersedih hati, padahal kamu adalah orang-orang yang paling tinggi derajatnya,
jika kamu orang-orang yang beriman”. QS Al Imran 3 : 139
“Dan janganlah kamu berputus asa dari Rahmat Allah,
sesungguhnya tiada berputus asa dari Rahmat Allah melainkan kaum yang
kafir”. QS Yusuf 12 : 88
Sungguh sebenarnya membicarakan masalah ini sangat
berat. Namun renungan ini pula yang dapat menjadi pengingat di kala lemah.
Semoga kita dapat saling mengingatkan disaat kita mengalami ujian/teguran dari
Allah. Sebagai orang yang beriman tentunya kita tidak boleh takut menghadapi
ujian. Karena dengan ujian dapat menjadikan kita sebagai pribadi yang tangguh
seperti Rasulullah. Allah memberikan ujian kenikmatan berupa harta, jabatan,
anak, pekerjaan, pertemanan, maupun kesusahan.
Namun kita sering terlena, ketika kita mendapat ujian
berupa kesenangan dan merasa Allah tidak adil ketika kita mendapat kesusahan.
Padahal ujian kesenangan lebih sulit daripada ujian dalam bentuk kesusahan.
“… Boleh kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik
bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu.
Allah Maha Mengetahui sedang kamu tidak”. QS Al Baqarah 2 : 216
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia
mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau
bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami;
ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah
kami terhadap kaum yang kafir”. QS Al Baqarah 2 : 286
Pada saat ujian menimpa kita seringkali kita merasa
depresi, kecewa, frustrasi, stress menghampiri kita. Kadang kita merasa Allah
tidak sayang pada kita. Sering kali kita melihat orang lain hidup jauh lebih
bahagia, lebih disayang olah Allah dengan berlimpahnya harta / materi yang
mereka miliki.
Namun
Allah berfirman akan mengangkat derajat kita kalau kita sabar dalam menghadapi
ujian yang diberikanNya.
Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hambaNya maka
dia dahulukan hukuman di dunia agar terhapus dosa-dosanya dan apabila Dia
menghendaki keburukan pada hambaNya maka Dia akan membiarkannya dengan dosa-dosa
sehingga dosa-dosa tersebut dibalas pada hari kiamat. HR Tarmidzi
Tiada
bekal yang lebih baik selain iman, sabar, dan ikhlas dalam menghadapi ujian
dari Allah. Dengan bekal itulah Insya Allah kita mampu melewati ujian dengan
sempurna.
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan
kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan
bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung”. QS Al Imran 3 : 200
Mohonlah pertolongan Allah melalui doa-doa yang kita
panjatkan karena hanya kepadaNya-lah kita bergantung.
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan
sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang
khusyu'”. QS Al Baqarah 2 : 45
Setelah kita melewati ujian, maka akan terasa nikmatnya
ujian yang Allah berikan. Pasrah dan ikhlas adalah pengalaman spiritual yang
tak ternilai harganya. Pengalaman yang tidak kita dapatkan dibangku formal,
hanya dengan ujian dariNya yang menambah kecintaan kita kepada Allah Sang
pemilik hidup.
“Jika
mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu)
adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum
yang mengetahui”. QS At Taubah 9 : 11
“Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah
: “Cukuplah Allah bagiku ; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya
aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung “. QS
At Taubah 9 : 129
Jadilah
akhirat dan bertemu dengan Allah sebagai Visi, amal dan imanlah yang harus kita
siapkan, beratkah timbangannya?
Janganlah kita berprinsip pada sesuatu yang labil,
apapun itu karena akan menghasilkan sesuatu yang labil pula, berprinsiplah pada
sesuatu yang abadi, maka akan membawa kita kepada kebahagiaan yang hakiki.
Dialah Allah yang abadi.
Perbuatan kita meninggalkan bekas, jika menjadi
inspirasi kebaikan bagi yang lain, itu akan menjadi kebaikan bagi kita. Namun
akan jadi beban bila terjadi yang sebaliknya. Untuk orang yang proses
berhijrah, berhati-hatilah dengan kalimat diatas. Orang kebanyakan tidak mendengarkan
kata-kata kita, tetapi mereka mereka akan lihat dengan apa yang kita perbuat.
Sekali kita melakukan kesalahan pada masa hijrah kita, orang tidak akan
percaya. Dan ini yang terjadi pada masyarakat kita yang mudah memberikan label
pada seseorang. Label yang sebetulnya mereka lihat secara visual bijaksanalah
dalam bertindak, jangan karena kita sudah berhijab, kita merasa benar dan
paling pintar.
Berusahalah melihat kesalahan kita, karena itu akan
membantu kita untuk lebih ikhlas, lebih bijaksana, lebih terpacu untuk belajar
dan belajar, karena kita merasa salah. Jika kita selalu merasa paling benar,
pintar, suatu saat kita akan terjebak dalam situasi ini.
Mudah-mudahan dapat memberikan inspirasi untuk teman
yang sedang mengalami, ataupun nanti bila mengalami ujian atau musibah. Awalnya
kita tidak terima, tapi kita adalah golongan orang-orang yang berpikir, maka
kita akan merasakan nikmatnya ujian, kita akan lebih dekat dengan-Nya.
Saat-saat yang dinanti pada saat sholat kita bersujud menangis mohon ampunan-Nya.
Disinilah kita merasa nikmatnya ujian untuk orang-orang yang berpikir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar