Arsip Blog

Rabu, 28 Maret 2018

Menikmati ujian dari Allah SWT




Ujian adalah sebuah kata yang terkadang bagi sebagian kita sangat menakutkan. Padahal ujian akan diberikan kepada semua hamba yang baik dan beriman maupun yang tidak. Allah ingin mengetahui siapakah hamba-hambaNya yang sungguh beriman kepadaNya. Melalui ujian ini Allah akan memilih hambanya yang benar-benar bertaqwa.

Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan : Kami telah beriman, “sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”. QS Al Ankabut 29 : 2 – 3

“Janganlah kau bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamu adalah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman”. QS Al Imran 3 : 139

“Dan janganlah kamu berputus asa dari Rahmat Allah, sesungguhnya tiada berputus asa dari Rahmat Allah melainkan kaum yang kafir”. QS Yusuf 12 : 88

Sungguh sebenarnya membicarakan masalah ini sangat berat. Namun renungan ini pula yang dapat menjadi pengingat di kala lemah. Semoga kita dapat saling mengingatkan disaat kita mengalami ujian/teguran dari Allah. Sebagai orang yang beriman tentunya kita tidak boleh takut menghadapi ujian. Karena dengan ujian dapat menjadikan kita sebagai pribadi yang tangguh seperti Rasulullah. Allah memberikan ujian kenikmatan berupa harta, jabatan, anak, pekerjaan, pertemanan, maupun kesusahan.

Namun kita sering terlena, ketika kita mendapat ujian berupa kesenangan dan merasa Allah tidak adil ketika kita mendapat kesusahan. Padahal ujian kesenangan lebih sulit daripada ujian dalam bentuk kesusahan.

“… Boleh kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah Maha Mengetahui sedang kamu tidak”. QS Al Baqarah 2 : 216

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. QS Al Baqarah 2 : 286

Pada saat ujian menimpa kita seringkali kita merasa depresi, kecewa, frustrasi, stress menghampiri kita. Kadang kita merasa Allah tidak sayang pada kita. Sering kali kita melihat orang lain hidup jauh lebih bahagia, lebih disayang olah Allah dengan berlimpahnya harta / materi yang mereka miliki.

Namun Allah berfirman akan mengangkat derajat kita kalau kita sabar dalam menghadapi ujian yang diberikanNya.

Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hambaNya maka dia dahulukan hukuman di dunia agar terhapus dosa-dosanya dan apabila Dia menghendaki keburukan pada hambaNya maka Dia akan membiarkannya dengan dosa-dosa sehingga dosa-dosa tersebut dibalas pada hari kiamat. HR Tarmidzi

Tiada bekal yang lebih baik selain iman, sabar, dan ikhlas dalam menghadapi ujian dari Allah. Dengan bekal itulah Insya Allah kita mampu melewati ujian dengan sempurna.

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung”. QS Al Imran 3 : 200

Mohonlah pertolongan Allah melalui doa-doa yang kita panjatkan karena hanya kepadaNya-lah kita bergantung.

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'”. QS Al Baqarah 2 : 45

Setelah kita melewati ujian, maka akan terasa nikmatnya ujian yang Allah berikan. Pasrah dan ikhlas adalah pengalaman spiritual yang tak ternilai harganya. Pengalaman yang tidak kita dapatkan dibangku formal, hanya dengan ujian dariNya yang menambah kecintaan kita kepada Allah Sang pemilik hidup.

“Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui”. QS At Taubah 9 : 11

“Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah : “Cukuplah Allah bagiku ;  tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung “. QS At Taubah 9 : 129

Jadilah akhirat dan bertemu dengan Allah sebagai Visi, amal dan imanlah yang harus kita siapkan, beratkah timbangannya?

Janganlah kita berprinsip pada sesuatu yang labil, apapun itu karena akan menghasilkan sesuatu yang labil pula, berprinsiplah pada sesuatu yang abadi, maka akan membawa kita kepada kebahagiaan yang hakiki. Dialah Allah yang abadi.

Perbuatan kita meninggalkan bekas, jika menjadi inspirasi kebaikan bagi yang lain, itu akan menjadi kebaikan bagi kita. Namun akan jadi beban bila terjadi yang sebaliknya. Untuk orang yang proses berhijrah, berhati-hatilah dengan kalimat diatas. Orang kebanyakan tidak mendengarkan kata-kata kita, tetapi mereka mereka akan lihat dengan apa yang kita perbuat. Sekali kita melakukan kesalahan pada masa hijrah kita, orang tidak akan percaya. Dan ini yang terjadi pada masyarakat kita yang mudah memberikan label pada seseorang. Label yang sebetulnya mereka lihat secara visual bijaksanalah dalam bertindak, jangan karena kita sudah berhijab, kita merasa benar dan paling pintar.

Berusahalah melihat kesalahan kita, karena itu akan membantu kita untuk lebih ikhlas, lebih bijaksana, lebih terpacu untuk belajar dan belajar, karena kita merasa salah. Jika kita selalu merasa paling benar, pintar, suatu saat kita akan terjebak dalam situasi ini.

Mudah-mudahan dapat memberikan inspirasi untuk teman yang sedang mengalami, ataupun nanti bila mengalami ujian atau musibah. Awalnya kita tidak terima, tapi kita adalah golongan orang-orang yang berpikir, maka kita akan merasakan nikmatnya ujian, kita akan lebih dekat dengan-Nya. Saat-saat yang dinanti pada saat sholat kita bersujud menangis mohon ampunan-Nya. Disinilah kita merasa nikmatnya ujian untuk orang-orang yang berpikir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar