Langkah-langkah ikhtiar untuk meraih hidayah Allah
dianjurkan bersikap baik tutur dan melakukan amalan terpuji. Sebelumnya penulis
telah membhas tentang ikhtiar di postingan dulu, namun penulis sengaja
menyajikan tema ini lagi agar lebih banyak referensi buat kita bersama.
KATA ikhtiar persamaan atau
padanannya adalah usaha dan Allah Subhanahu Wata’ala.
Allah berfirman dalam Surat-17 Al-Israa’ ayat-19 :
وَمَنْ أَرَادَ
الآخِرَةَ وَسَعَى لَهَا سَعْيَهَا
وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ كَانَ
سَعْيُهُم مَّشْكُوراً
“Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan
berusaha (berikhtiar) ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah
mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya (ikhtiarnya) dibalasi
dengan baik.”
Sedangkan kata hidayah persamaan atau padanannya adalah
tuntunan atau petunjuk dari Tuhan dan Allah subhanahu Wata’ala telah berfirman
dalam Surat Az-Zukhruf [43] ayat-27:
إِلَّا الَّذِي
فَطَرَنِي فَإِنَّهُ سَيَهْدِينِ
“Tetapi (aku menyembah) Tuhan yang menjadikanku, karena
sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku.”
Adapun langkah-langkah ikhtiar untuk meraih
hidayah dari Allah Subhanahu Wata’ala, maka kita dianjurkan bersikap baik tutur
kata maupun perbuatannya antara lain :
Pertama, Tidak boleh sombong atau takabur,
biasakan melakukan ucapan insyaa Allah, jika ada maksud atau menjawab, menukil
Surat-31 Luqmaan ayat-18: “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia
(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh,
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan
diri.”
Quran surat Al-Hujurat [49] ayat-1: “Hai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rosuul-Nya dan bertaqwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Kedua, Selalu menggunakan akal dan berfikir
yang ma’ruf (adil dan benar), menukil Surat Al-Maidah [5]
ayat-100 : “Katakanlah; “Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun
banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertaqwalah kepada Allah, hai
orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan.”
Ketiga, Banyak berdzikir. Misalnya “Laa
Ilaaha Illaallaah Muhammadur Rosuulullaah” setiap pagi dan petang,
kalimat “Laa Ilaaha Illaallaah”, menukil Surat Muhammad [47]
ayat-19:
فَاعْلَمْ
أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan
(sesembahan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa)
orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan dan Allah mengetahui tempat kamu
berusaha dan tempat kamu tinggal.”
Kalimat “Muhammadur Rosuulullaah”, menukil Surat- Al-Fath
ayat [48]: 29 :
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ
اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاء عَلَى
الْكُفَّارِ رُحَمَاء بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ
رُكَّعاً سُجَّداً يَبْتَغُونَ فَضْلاً
مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَاناً سِيمَاهُمْ
فِي وُجُوهِهِم مِّنْ
أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي
التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ
أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ
فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ
الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْراً
عَظِيماً
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang
bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih
sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah
dan keridloan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.
Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurot dan sifat-sifat mereka dalam Injil,
yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan
tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya;
tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak
menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin).
Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang
shaleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.”
Keempat, Selalu menghatamkan Al-Qur’an, minimal
setiap harinya Satu ‘Ain, menukil Surat Ibrahiim [14] ayat-52
: “(Al-Qur`an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia dan
supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya dan supaya mereka mengetahui
bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Satu dan agar orang-orang yang berakal
mengambil pelajaran.”
Kelima, Selalu Silaturahmi dengan para Ulama/Orang-orang
Saleh, menukil Surat An-Nisaa [4] ayat-1 : “Hai sekalian manusia, bertaqwalah
kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri dan dari padanya
Allah menciptakan isterinya dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan
laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain dan (peliharalah)
hubungan silaturahmi (silaturrohiim), sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasi Kamu.”
Surat An-Nisaa [4] ayat-69 : “Dan barangsiapa yang
mentaati Allah dan Rosul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang
yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-Nabi, para orang Jujur,
orang-orang yang mati syahid dan orang-orang Shaleh dan mereka itulah teman
yang sebaik-baiknya.”
Surat- Faathir [35] ayat-28: “Dan demikian (pula) di
antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang
bermacam-macam warnanya (dan jenisnya), sesungguhnya yang takut kepada Allah di
antara hamba-hamba-Nya, hanyalah Ulama. Sesungguhnya Allah Maha Gagah lagi Maha
Pengampun.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar