Arsip Blog

Selasa, 17 April 2018

Kunci Ikhtiar, Meraih Hidayah Allah


Langkah-langkah ikhtiar untuk meraih hidayah Allah dianjurkan bersikap baik tutur dan melakukan amalan terpuji. Sebelumnya penulis telah membhas tentang ikhtiar di postingan dulu, namun penulis sengaja menyajikan tema ini lagi agar lebih banyak referensi buat kita bersama.

KATA ikhtiar persamaan atau padanannya adalah usaha dan Allah Subhanahu Wata’ala.
Allah berfirman dalam Surat-17 Al-Israa’ ayat-19 :

وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ وَسَعَى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ كَانَ سَعْيُهُم مَّشْكُوراً

“Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha (berikhtiar) ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya (ikhtiarnya) dibalasi dengan baik.”

Sedangkan kata hidayah persamaan atau padanannya adalah tuntunan atau petunjuk dari Tuhan dan Allah subhanahu Wata’ala telah berfirman dalam Surat Az-Zukhruf [43] ayat-27:

إِلَّا الَّذِي فَطَرَنِي فَإِنَّهُ سَيَهْدِينِ

“Tetapi (aku menyembah) Tuhan yang menjadikanku, karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku.”
Adapun langkah-langkah ikhtiar untuk meraih hidayah dari Allah Subhanahu Wata’ala, maka kita dianjurkan bersikap baik tutur kata maupun perbuatannya antara lain :

Pertama, Tidak boleh sombong atau takabur, biasakan melakukan ucapan insyaa Allah, jika ada maksud atau menjawab, menukil Surat-31 Luqmaan ayat-18: “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
Quran surat Al-Hujurat [49] ayat-1: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rosuul-Nya dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Kedua, Selalu menggunakan akal dan berfikir yang ma’ruf (adil dan benar), menukil Surat Al-Maidah [5] ayat-100 : “Katakanlah; “Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertaqwalah kepada Allah, hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan.”

Ketiga,  Banyak berdzikir. Misalnya “Laa Ilaaha Illaallaah Muhammadur Rosuulullaah” setiap pagi dan petang, kalimat “Laa Ilaaha Illaallaah”, menukil Surat Muhammad [47] ayat-19:

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ

“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (sesembahan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.”

Kalimat “Muhammadur Rosuulullaah”, menukil Surat- Al-Fath ayat [48]: 29 :

مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاء عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاء بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعاً سُجَّداً يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَاناً سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْراً عَظِيماً

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridloan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurot dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shaleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.”

Keempat, Selalu menghatamkan Al-Qur’an, minimal setiap harinya Satu ‘Ain, menukil Surat Ibrahiim [14] ayat-52 : “(Al-Qur`an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Satu dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.”

Kelima, Selalu Silaturahmi dengan para Ulama/Orang-orang Saleh, menukil Surat An-Nisaa [4] ayat-1 : “Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri dan dari padanya Allah menciptakan isterinya dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan silaturahmi (silaturrohiim), sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi Kamu.”

Surat An-Nisaa [4] ayat-69 : “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rosul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-Nabi, para orang Jujur, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang Shaleh dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.”

Surat- Faathir [35] ayat-28: “Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya), sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah Ulama. Sesungguhnya Allah Maha Gagah lagi Maha Pengampun.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar