Emosi merupakan perasaan yang
lazim dimiliki oleh setiap manusia. Biasanya manusia dapat merasakan emosi
karena dipengaruhi oleh suasana hati. Suasana hati yang sedang sedih, marah,
dan gembira merupakan contoh dari macam-macam emosi. Akan tetapi, emosi lebih
diidentikkan dengan marah. Sebagai contoh, seseorang berkata, “Si Slamet orangnya emosian, mudah marah. Kalian berhati-hatilah dengan dia.” Perkataan
semacam itu tentu pernah kita dengar. Entah di jalan atau ketika kita sedang
berkumpul bersama teman.
Penting bagi kita untuk menjaga
emosi. Karena emosi tentu akan mempengaruhi diri kita pribadi dan lingkungan
sekitar. Ada beberapa manfaat ketika kita dapat menjaga emosi, yaitu : Disenangi banyak orang.
Kebanyakan orang akan lebih menyukai tipikal seseorang yang tidak mudah emosi,
sehingga mereka akan lebih disenangi.
Mudah dalam bergaul sesuai
Pergaulan dalam islam. Bergaul dengan orang yang memiliki emosi yang stabil
akan lebih menyenangkan dan mudah diterima di lingkungan pergaulannya.
Tidak mudah dipengaruhi atau
dihasut. Dalam keadaan emosi yang stabil akan lebih mudah berpikir dengan
jernih, sehingga tidak mudah untuk dipengaruhi tau dihasut.
Fisik dan mental akan menjadi
sehat. Orang yang mudah emosi tekanan darahnya akan tinggi. Detak jantung dan
otot pun akan lebih tegang. Sehingga dapat menurunkan daya tahan tubuh. Selain
itu, orang yang emosian tidak dapat menghadapi masalah dengan tenang dan
membuat mentalnya terganggu dan mudah stres.
Terhindar dari perselisihan atau
pertengkaran. Perselisihan atau pertengkaran umumnya disebabkan oleh emosi.
Jika kita dapat menjaga emosi otomatis akan terhindar dari kedua hal tesebut.
Selain bermanfaat, menjaga emosi
juga diperintahkan oleh Allah SWT.
“Dan (bagi) orang-orang yang
menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan- perbuatan keji, dan apabila mereka
marah mereka memberi maaf.” (QS. Asy Syuura: 37)
Nabi Muhammad Saw. bersabda:
“Orang yang kuat bukanlah yang
pandai bergulat. Orang yang kuat adalah yang mampu menahan dirinya di saat
marah.” (HR. Bukhari)
Berikut penulis sampaikan
tentang 15 Cara Islam dalam Mengendalikan Emosi
1. Membaca Ta’awudz
Hal pertama yang dilakukan dalam
Cara Mengendalikan Emosi Menurut Islam adalah mengendalikan emosi. Emosi atau
marah berasal dari hawa nafsu. Di mana hal tersebut adalah merupakan titik
lemah manusia yang selalu diincar oleh syaitan. Oleh karena itu, sebaiknya kita
segera meminta pertolongan dan perlindungan kepada Allah SWT.
Dari sahabat Sulaiman bin Surd
Ra, beliau menceritakan: Suatu hari saya duduk bersama Nabi Saw. Ketika itu ada
dua orang yang saling memaki. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat
lehernya memuncak. Kemudian Rasulullah Saw. bersabda:
“Sungguh saya mengetahui ada satu
kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca
ta’awudz: “A’uudzu billahi minas syaithanir rajiim,” marahnya akan hilang.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
2. Menjaga Lisan dengan Diam
Ketika sedang emosi, hal yang
paling sulit untuk dikendalikan adalah perkataan. Biasanya semakin banyak kata
yang terucap saat emosi atau marah, maka semakin banyak pula kita menebar
kebencian dan hal yang tidak baik yang keluar dari mulut. Oleh karena itu,
apabila kita sudah mulai merasa emosi atau marah, sebaiknya kita lekas berdiam.
Tutup mulut dan jaga lisan.
Dari Ibnu Abbas Ra, Rasulullah
Saw. bersabda:
“Jika kalian marah, diamlah.”
(HR. Ahmad).
3. Merubah Posisi
Ketika sedang emosi atau marah,
maka sebaiknya mengambil posisi yang lebih rendah. Maksudnya adalah ketika kita
emosi atau marah di saat sedang berdiri, maka hendaklah kita duduk untuk
meredakan emosi tersebut. Jika kita marah pada saat posisi duduk, maka
hendaklah kita berbaring. Dengan begitu kita akan sulit untuk bergerak atau
melakukan perlawanan pada saat marah.
Dari Abu Dzar Ra, Rasulullah Saw.
menasehatkan: “Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya
dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang,
hendak dia mengambil posisi tidur.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
4. Mengingat Keutamaan Menjaga
Emosi
Ada berbagai macam manfaat atau
keutamaan dalam menjaga emosi seperti yang telah disebutkan di atas. Jadikanlah
pacuan untuk meredakan emosi atau amarah. Ingat selalu apa saja yang akan kita
dapatkan ketika berhasil menahan emosi. Rayuan untuk menjaga emosi juga
disampaikan dalam hadist.
Nabi Muhammad Saw. bersabda:
“Siapa yang berusaha menahan
amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di
hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk
memilih bidadari yang dia kehendaki.” (HR. Abu Daud, Turmudzi)
5. Mengingat Akibat dari Emosi
Selain mengingat manfaat dari
menjaga emosi, sebaiknya juga ingatlah akibat dari emosi tersebut. Ada beberapa
akibat yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, misalnya: terjadi
perselisihan atau pertengkaran, hubungan menjadi tidak baik, timbul rasa
dendam, sulit untuk bergaul, tidak memiliki teman, dsb.
6. Berwudhu
Cara Mengendalikan Emosi Menurut
Islam yang ampuh adalah dengan berwudhu. Sesungguhnya marah itu adalah bersumber
dari syaitan. Mereka menggoda dan menjerumuskan kita dengan kemarahan. Syaitan
terbuat dari api, sedangkan api akan padam dengan air. Maka ketika sedang emosi
atau marah, hendaklah berwudhu untuk meredam emosi tersebut.
Nabi Muhammad Saw. bersabda:
“Sesungguhnya marah itu dari
syaitan, dan syaitan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air.
Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu.” (HR. Ahmad dan Abu Daud).
7. Mandi
Sama halnya dengan berwudhu,
mandi juga dapat meredam emosi atau marah. Karena emosi atau marah itu
bersumber dari syaitan, maka mandi juga dapat meredam emosi tersebut.
Nabi Muhammad Saw. bersabda:
“Marah itu dari syaitan, syaitan
dari api, dan air bisa memadamkan api. Apabila kalian marah, mandilah.” (HR.
Abu Nuaim)
8. Membaca Istighfar
Amalan istighfar dapat
menenangkan hati dan pikiran sebagai alternatif Cara Mengendalikan Emosi
Menurut Islam. Karena sejatinya beristighfar itu adalah meminta ampun kepada
Allah atas dosa-dosa dan kesalahan yang telah kita perbuat. Dengan begitu, hati
dan pikiran akan lebih lega dan jiwa tenang ketika ada sesuatu yang mengganggu
ataupun membuat emosi dan marah.
9. Berdzikir
Berdzikir merupakan amalan yang
sangat dianjurkan kepada umat islam untuk dikerjakan kapanpun. Berdzikir tidak
memandang waktu-waktu tertentu. Akan tetapi, berdzikir ketika sedang emosi atau
marah dapat membuat hati menjadi tenang. Dengan hati yang tenang, maka emosi
pun dapat dikendalikan.
10. Membaca Al Qur’an
Al Qur’an merupakan kitab suci
yang sangat istimewa. Al Qur’an juga memiliki beberapa nama layaknya Asmaul
Husna bagi Allah. Salah satu nama lain dari Al Qur’an adalah Asy Syifa yang
artinya obat penyembuh. Sesungguhnya emosi atau marah merupakan penyakit hati.
Adapun obat dari penyakit hati adalah Al Qur’an. Dengan membaca Al Qur’an, hati
yang panas akan menjadi sejuk dan dapat membuat pikiran dan hati menjadi
tentram.
11. Shalat Sunnah
Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, bahwa salah satu cara untuk mengendalikan emosi adalah dengan
berwudhu. Sebagimana syarat sah dalam shalat, apabila sebelum melakukan shalat
diwajibkan untuk berwudhu.
Dari berwudhu saja kita sudah
dapat mengendalikan emosi, terlebih kita melakukan shalat, maka hati dan
perasaan akan menjadi lebih tenang. Shalat sunnah dapat dilakukan kapan saja,
maka sangat cocok dilakukan ketika sedang emosi atau marah. Selain itu, di
dalam shalat terdapat doa-doa dan ayat-ayat Al Qur’an. Maka lengkap sudah semua
yang kita butuhkan untuk mengendalikan emosi.
12. Berpuasa Sunnah
Puasa sunnah memiliki berbagai
manfaat, salah satunya adalah dapat mengendalikan hawa nafsu yang ada dalam
diri. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, bahwa emosi atau marah adalah
merupakan salah satu bagian dari hawa nafsu tersebut. Sehingga dengan begitu
kita akan mudah mengendalikan emosi atau amarah di dalam diri.
13. Memaafkan
Saling memaafkan adalah salah
satu hal terindah dalam hidup ini. Dengan saling memaafkan, suasana hati akan
menjadi tenang, perasaan dendam pun tidak akan datang dan hidup pun akan
menjadi damai dan harmonis. Tidak akan terjadi perselisihan atau perkelahian
atau bahkan peperangan jika kita saling memaafkan.
Emosi atau marah juga dapat
seketika redam ketika kita saling memaafkan. Oleh karena itu, apabila ketika
kita sedang emosi atau marah kepada seseorang, maka hendaklah segera saling
memaafkan. Sehingga emosi tersebut dapat terhenti.
Allah SWT. berfirman:
“Dan jika mereka marah mereka
memberi maaf.” (QS. Asy-Syuura: 37)
14. Introspeksi Diri atau Tafakur
Bertafakur atau introspeksi diri
berarti merenungkan setiap perbuatan dan perkataan yang telah kita lakukan.
Apakah setiap perbuatan dan perkataan kita telah benar dan tidak menyinggung
perasaan orang lain, atau sebaliknya. Salah satu manfaat bertafakur adalah
dapat membentengi diri dari perilaku yang berlebihan terhadap sesuatu, misal
marah.
15. Berpikir Positif
Selalu berpikir positif dalam
menghadapi persoalan dan masalah menjadikan pikiran kita tenang. Selain pikiran
tenang, dengan berpikir positif juga berarti kita mudah memaklumi dan mengambil
hikmahnya, baik perkataan ataupun perbuatan orang lain.
Ukih men yo gaess.. angil sisan,
tapi dengan emosi yang terjaga diharapkan kita dapat hidup bahagia dalam islam,
menjalankan hidup sesuai akhlak dalam islam, dan memiliki jiwa yang tenang
dalam islam.
SELAMAT MENCOBA GAESS.. !!